Setiap kali ada yang ulang tahun, pasti aku ikut bahagia, karena itu artinya sudah bertambah lagi berkat yang Tuhan Yesus limpahkan buat orang yang berulang tahun itu. Well, bedanya, tahun ini berasa keren banget bisa ngeliat banyak orang mencapai usia 20, DUAPULUH men! Bahkan aku masih DELAPAN BELAS, dan ngga pernah tahu apakah akan mendapat berkat sepanjang itu atau ngga.
Tini pasti tau kenapa aku meragukan bisa sampe diangka DUAPULUH, iya kan Tin? Tapi ya sudahlah yah, itu bukan bagian terpentingnya, yang paling penting adalah sebuah berkat yang semakin berasa di usia yang bertambah ini. Hmm, mungkin kau (aku juga sih) masih jomblo, tapi bukan berarti Tuhan ngga mengirimkan berkat buat kita kan? Mungkin aja, kita masih harus menunggu Ia selesai menuliskan cerita untuk kita, menunggu Ia memberikan kita hadiah, ya jodoh itu tadi sih, Tin. Hehehe.
Umur duapuluh, udah ngga bisa dibilang ABEGE lagi yah, Tin? Udah mulai belajar buat jadi seorang anak gadis yang diberkati Tuhan, yang tau gimana bersikap sesuai dengan yang Tuhan mau, dan yang Tuhan senangi. Well kenapa aku tiba-tiba bahas Tuhan yah? Mungkin karena merasa agak iri dengan yang udah duapuluh sementara saya masih belum pasti. :p
Umur dua puluh, identik dengan kedewasaan loh, Tin. Bukan Cuma dewasa karena udah kepala dua, tapi juga secara mindset, dan behave juga kan? Mungkin kamu sekarang bisa laaah agak-agak ngurangin beberapa kebiasaan buruk, termasuk gaor-mu-itu-loh-Tin! Hahahaha..
Mungkin sedikit pesan buat kamu di pergantian usia ini, cobalah untuk berlari lebih kencang mengejar cita-cita.. mengejar apa yang kamu inginkan dan impikan! Mimpi buat gabung bersama United Nations sebagai grassroot activist, bukan pekerjaan mudah yang bisa diraih oleh mahasiswa yang ketika lulus masih belum punya pengalaman apapun tentang aktivisme sosial kan? Kamu seharusnya sudah mulai memanfaatkan masa sekarang untuk berlari mempersiapkan diri buat jadi seorang volunteer professional, Tin.
Eh iya, masih bermimpi untuk bisa ke afrika kan, Tin? Ke Papua mengajari mereka bagaimana bisa menikmati kekayaan alam Papua yang begitu luar biasa kan? Aku masih disini untuk berlari bersama kamu mengejar mimpi-mimpi masa lalu, mimpi zaman kita masih make putih abu-abu dan masih upacara bendera setiap senin (di sekolah yang berbeda, sayangnya). Kalau gitu, cobalah buat ngga terlalu kaku dengan aturan-aturan yang mengikatmu. Mungkin mencoba hal baru juga ngga kalah menariknya dibanding mempertahankan ideology yang lama.
Aku selalu bersyukur karena sejak kelas 3 SMA hingga kini, setelah tiga tahun, penilaianmu tentang aku belum berubah dan tidak terpengaruh oleh rekan-rekan yang selalu menganggap aku cowo ga berguna yang hidup ga pake hati. Real fact, itu benar, tapi mungkin mereka emang ga tau kenapa aku jadi ngga punya hati. Atau emang mereka Cuma bisa menjudge seseorang, tapi ngga mau tau kenapa seseorang itu bisa berbuat demikian.
Tin, jangan lupa sama ‘titipanku’ di dalam pokok doa’mu setiap hari yah.. Mungkin, hanya Tuhan yang bisa bantu aku. Eh, doakan yang terbaik yah, buat semuanya, buat NYOCAP, buat kuliahku, dan kuliahmu juga. Sukses, Yustini Febriani Zega. I love you, always, as my bestiest (kau tau lah kan, kalau emang aku lagi ngga cinta siapapun, sejak si masa lalu, hahaha).
Cheeriooo, Tini!
Komentar
Posting Komentar