Ketika dingin membeku telah berhasil menusuk hingga ke tulang belulang
Ketika mata tak lagi mampu menatap dengan sempurna
Dada ini begitu sesak, menahan batuk yang menggelora
Pun begitu dengan amandel yang membengkak dan mempersulitku tuk berujar
Beh, aku sakit, lemas, tulang dan sendi di tubuh ini rasanya ngilu semua!
Mau teriak, ngga aka nada yang mendengar teriakanku, semua berlari mengejar dunia.
Beh, ajarkan aku tuk tidak mengingatmu, lelah meratap semuanya.
Mengharap engkau kan membelaiku disaat sakit, kemudian membiarkanku berbaring di pangkuanmu sembari menanti waktu mengalir mengejar kehidupanku.
Beh, izinkan aku tuk bisa mendapat waktu lagi, sekali saja.
Hai kamu yang selalu menganggapku buruk dan tidak layak, aku menantikanmu loh.
Disini, di pinggir kehidupan yang kejam ini.
Berharap dirimu kan hadir tuk memberi kecupan padaku lagi, dan biarkan aku tuk memelukmu
Beh, aku bukan orang cengeng, tapi kamu tau kan gimana kehidupanku?
Gimana aku masih harus mengejar dunia untuk bisa bertahan di dunia yang kejam ini?
Salah yah kalau aku butuh break sejenak sembari berharap dirimu yang telah pergi tujuh bulan lalu akan mengizinkanku tuk mendekapku
Beh, bila tuhan berikanku usia lebih panjang lagi, semoga kita akan bertemu yah, meski mungkin ketika itu aku sudah akan menjadi pria penyakitan dengan organ tubuh yang sudah tak lengkap lagi.
Tapi izinkan aku, tuk memelukmu, meski cinta telah tak lagi bersama…
dan dalam tiap rasa sakit dan kepedihan yang kini kutanggung, namamu selalu tersirat di benakku. Kamu yang selalu aku harap akan memberikanku tiap kapsul penyembuh, yang memang kau racik sendiri untukku, cleora…
Komentar
Posting Komentar