“Gi, Jujur konsep elo bagus, tapi harusnya ada orang yang bisa ngartiin itu, dan memahami pemikiran elo dengan baik” –Monic–
“elo butuh seseorang yang bisa ngertiin elo, gi!” –Mario–
Setengah terburu-buru berlari dari kementerian luar negeri, hingga akhirnya berhasil masuk kelas internal relations tepat waktu dan tidak menghabiskan sisa absenku. Tapi hariku ternyata belum berakhir sampai disitu, masih ada rapat NYOCAP yang harus kuhadiri malam ini.
Rapat malam itu aku bersyukur karena kamu seperti biasa bisa dengan tenang mencoba mengendalikan rapat, mencoba meluruskan pemikiranku yang sangat abstrak. Aku kesulitan untuk bersifat professional, tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak melakukan kebodohan. Mungkin gesture ini juga sangat sulit untuk diajak bekerja sama untuk memanipulasi keadaan.
Bukankah cinta itu juga harus rasional, tapi aku terlalu tidak bisa rasional saat itu. Hari ini aku tersadar, mungkin memang aku butuh seseorang yang bisa menjadi pendampingku lagi, mengerti apa yang ada di benakku tanpa harus berkonfrontasi soal makna dari apa yang aku harapkan. Hmm, tapi sudahlah hari ini sudah terlalu panjang sepertinya untuk kutambahi dengan beban pikiran ini.
Jangan terburu-buru mengejar cinta, carilah yang terbaik untukmu, temukan yang memang bisa mengerti kamu, dan kamu bisa mengerti dirinya!
3/5
Komentar
Posting Komentar