Amal, aku mau kamu tahu, ini bukan soal fokus atau tidak, soal tegas atau tidak, tapi soal bagaimana kita mengerti satu sama lain tanpa harus tweeting tentang kekurangan orang lain. apa aku protes ketika kamu tidak bisa datang rapat dan akhirnya hanya mengikuti rapat seorang diri tanpa didampingi rekan-rekan satu divisiku? Atau, ketika kamu sedang sibuk-sibuknya mengurus KKN dan PKM, tapi aku tetap tidak memberikan komentar apapun?
Sepertinya, mengerti perasaan orang lain itu memang lebih sulit daripada merasa orang lain tidak mengerti perasaan kita
——-
*brb sodorin kaca*
26/4
Komentar
Posting Komentar